Seperti telah disampaikan di atas, bahwa ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah adalah ajaran Islam yang sebenarnya, seperti yang diamalkan oleh Rasulullah, sahabat-sahabatnya, dan para pengikut berikutnya.
Ada empat nilai yang menjadi watak dan sikap Ahlussunah Wal Jama’ah sehingga mampu bertahan sampai sekarang.
Tawassut dan I’tidal
Artinya, sikap tengah dan adil dalam kehidupan. Oleh karena itu, Ahlussunah Wal Jama’ah tidak menyukai kekerasan, permusuhan dan senantiasa menegakkan keadilan.
Tawazun
Artinya, sikap seimbang dalam pengabdian, baik dalam pengabdian kepada Allah swt, pengabdian kepada sesama manusia maupun kepada lingkungannya. Demikian pula keseimbangan dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Tasamuh
Artinya, bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan, baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ (perbedaan fiqih) maupun dalam masalah keduniaan dan kemasyarakatan.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Artinya, selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan.
Dengan adanya empat nilai Aswaja di atas diharapkan kehidupan umat Islam (khususnya NU) akan dapat terpelihara dengan baik dan terjalin secara harmonis, baik dalam lingkungan organisasi, maupun dalam masyarakat.
Demikian pula perilaku warga NU akan senantiasa terbentuk atas dasar paham Aswaja sebagai landasan untuk mencapai cita-cita dan tujuan, baik di bumi maupun di akhirat.
Tawassut dan I’tidal
Artinya, sikap tengah dan adil dalam kehidupan. Oleh karena itu, Ahlussunah Wal Jama’ah tidak menyukai kekerasan, permusuhan dan senantiasa menegakkan keadilan.
Tawazun
Artinya, sikap seimbang dalam pengabdian, baik dalam pengabdian kepada Allah swt, pengabdian kepada sesama manusia maupun kepada lingkungannya. Demikian pula keseimbangan dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Tasamuh
Artinya, bersikap toleran terhadap perbedaan pandangan, baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu’ (perbedaan fiqih) maupun dalam masalah keduniaan dan kemasyarakatan.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Artinya, selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah semua hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan.
Dengan adanya empat nilai Aswaja di atas diharapkan kehidupan umat Islam (khususnya NU) akan dapat terpelihara dengan baik dan terjalin secara harmonis, baik dalam lingkungan organisasi, maupun dalam masyarakat.
Demikian pula perilaku warga NU akan senantiasa terbentuk atas dasar paham Aswaja sebagai landasan untuk mencapai cita-cita dan tujuan, baik di bumi maupun di akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar